Berawal dari senyuman, lalu merasakan air mata dan menahan perihnya terhina. Terlalu lama rasakan itu semua, Sehingga hampir tidak ingat lagi senyuman dulu. Tak ingin cepat berlalu dikarenakan aku bukan siapa-siapa, tapi jika selalu di tahan agar terus seperti ini sudah Ku pastikan, Aku tak akan bisa rasakan musim semi yg berlalu tiap tahunnya. Terlalu cepat aku rasakan kebahagiaan dan terlalu lama aku harus menahan sakitnya hujan, sekalipun itu hujan air mata. Disaat Aku ingin merubah itu semua, hanya cobaan yg mendekat dari semua jawaban tanpa pertanyaan. Sampah, apakah itu panggilan Ku sekarang!! Hanya kesalah yg bisa mengabaikan kebaikan, terbersit harapan ingin rasakan hal yg telah begitu lama berlalu. Tapi sudah di pastikan tidak mungkin lagi, keculai bermimpi sebulum tidur. Sempat aku betanya-tanya, mengapa Tuhan lakukan ini pada ku. Kenapa tidak orang lain yg mungkin bisa melewatinya. Berawal dari cerita kecil ku yg sedikt sombong dengan apa yg aku punya, padahal tak seberapa dengan apa yg orang punya di luar sana. Sampai aku pun bisa di bilang dewasa, aku masih bisa tertawa dan menertawakan orang tanpa harus berpikir dahulu sebulum bertindak. Kedua Orang tua ku pun sering Ku buat pusing di karenakan ulah ku. Sampai habis 1/4 putaran jam dinding di bumi, tak terasa aku pun bisa merasakan mirisnya cerita ini karena ulahKu sendiri. Sempat berpikir untuk melewatkan cerita ini hanya dengan sekali memejamkan mata, dan ternyata itu tidak bisa. Lalu Aku pun bergegas untuk merubah cerita ini pada siang hari, tetapi di saat malam cerita lama ku pun ku ceritakan lagi. Mungkin itu sampai sekarang cerita yg dulu ku tulis dengan pulpen tak pernah tertulis dengan jelas di sisi luar pintu rumah. Betul banyak orang bilang penyesalan itu datangnya akhiran, karena yg datng lebih dulu itu adalah niat. Iri, yg aku rasakan sekarang. Apakah aku tidak bisa seperti mereka, atau hanya soal waktu. Tapi tak sumudah itu waktu yg bicara, aku takud waktu bicara berbeda. Aku pikir semua orang itu guru, orang yg mengajarkan teori tanpa praktek. Hanya berbicara semua bisa di kendalikan, ucapan yg telah dikeluarkan pun takkan di ingat lagi setelah lewatkan hari dengan tidur. God, aku tahu Kau yg ciptakan aku.

Comments (0)